Sabtu, 09 April 2011

Bulan Buatan Manusia? (part 5)

menghadap bumi dengan sisi yang sama
membicarakan bulan, tak urung akan terpikir (bagi masyarakat tradisional tionghoa) tekstur di permukaan bulan yang berbentuk seperti “gambar” kadang mirip figur orang, pohon atau hewan, sehingga lahirlah dongeng china kuno seperti wu gui menebang pohon dan kelinci meracik jamu. Bulan selamanya berbentuk seperti itu, karena saat mengelilingi bumi ia senantiasa dengan sisi yang sama menghadap bumi.
Dari titik ini saja sudah sangat muskil. Dari sudut pandang ilmu astronomi, satelit yang sinkron harus melalui perhitungan yang sangat cermat dan tiada orang yang mengetahui bulan telah berapa lama mengelilingi bumi, apabila terjadi sedikit pergeseran saja, salah satu sisinya tidak mungkin selamanya menghadap bumi.
Umat manusia baru memperoleh gambaran rupa punggung bulan, setelah pesawat antariksa melakukan pemotretan. Mengapa bulan selalu dengan sisi yang sama menghadap bumi?
Ini disebabkan, dengan kecepatan rotasi 16,56 km/jam, di sisi lain ia juga berevolusi mengelilingi bumi. Aksial spin yang abnormal, dengan kecepatan sangat cepat, jauh lebih cepat dari kecepatan yang seharusnya dimiliki planet sejenis dengan ukuran dan jarak yang sama. Waktu yang ia perlukan untuk berotasi satu putaran, “kebetulan” waktunya persis sama dengan revolusi satu kali putaran. Itulah mengapa bulan selalu menghadap bumi dengan sisi yang tetap.
Dahulu ilmu astronomi memperkirakan punggung bulan tak berbeda banyak dengan sisi depannya, juga memiliki banyak kawah dan lautan lava. Namun dari foto-foto yang dikirim pesawat antariksa ternyata berbeda banyak. Punggung bulan meski terdapat banyak kawah dan lembah serta konturnya naik turun tidak beraturan, kebanyakan kawah kecil dan pegunungan, hanya terdapat sedikit lautan lava.
Perbedaan kedua sisi bulan tersebut, tak mampu dijawab oleh para ilmuwan. Secara logika, bulan merupakan benda langit alami di ruang hampa, dalam jangka waktu lama, mestinya kedua sisi tersebut berpeluang menerima hantaman meteorit yang seharusnya sama. Bagaimana bisa terdapat perbedaan pada sisi depan dan punggungnya?
Yang lebih mengejutkan orang, beberapa ribu tahun lalu, suku maya ternyata mampu mengukir bentuk punggung bulan pada daun pintu kuil bulan guna menyembah dewa mereka. Apakah orang maya pernah terbang ke ruang angkasa dan menyaksikan punggung bulan?

bentuk orbit bulan bundar
pada umumnya orbit satelit alami berbentuk elips, padahal orbit bulan berbentuk bundar (radius orbit itu 380.000 km), kita mengetahui, hanya orbit satelit buatan manusia yang berbentuk bundar. Jangan-jangan bulan hanyalah sebuah satelit raksasa ciptaan manusia?

bukti bulan berongga
ahli gempa bumi biasanya menggunakan getaran gempa untuk meneliti sifat bagian dalam bumi. Sama halnya, “getaran bulan” digunakan ilmuwan untuk meneliti sifat bagian dalam bulan.
Sejak 1969, dari apollo-11 sampai apollo-17, as secara kontinu mengirim pesawat antariksa ke bulan untuk melakukan penelitian ilmiah. Mereka menggunakan permukaan bulan sebagai pangkalan, memasang seismograph dengan sensitivitas tinggi untuk mengirimkan data gempa bulan kembali ke bumi. Salah satunya dipasang astronot apollo-11 di laut sunyi, satunya lagi dipasang apollo-12 di samudera badai. Seismograph dengan sensitivitas tinggi tersebut bahkan bisa mencatat suara langkah kaki para astronot di atas bulan.
20 november 1969, pukul 4:15 waktu amerika tengah, astronot apollo-12 menggunakan bagian atas pendaratan bulan menumbuk permukaan bulan, dengan seketika telah terjadi gempa bulan. Bulan “bergoyang” selama minimal 55 menit. Getaran itu dari kecil lambat laun menjadi besar, sampai ke tingkat tertinggi membutuhkan waktu sekitar 8 menit, lalu taraf getaran seolah berangsur melemah hingga akhirnya lenyap. Proses tersebut telah memakan waktu sekitar 1 jam, selain itu “sisa getaran yang mengema” lama tak kunjung hilang.
Morris, penanggung jawab biro penelitian gempa, dalam berita tv saat menyampaikan realita mengejutkan ini, berkata, “hendak melukiskan secara gamblang getaran seperti itu, bagaikan menabuh lonceng besar gereja. Getaran gempa merembet ke sekeliling permukaan bulan dan tidak menyebar ke bagian dalam bulan, ini seperti terjadi pada benda logam bulat yang bagian tengahnya berongga.”
fenomena semacam ini di atas bumi mutlak tidak mungkin terjadi. Ini sepenuhnya membuktikan bagian dalam bulan kosong, permukaannya selapis kerak.
Sesudah apollo-12 mencipta “keajaiban”, astronot apollo-13 dengan cara tanpa kabel menggunakan roket pesawat antariksa tingkat ke-3, memandunya menumbuk permukaan bulan. Lokasi yang dipilih sejauh 87 mil dari seismograph yang dipasang astronot apollo-12. Setelah berlangsung selama 3 jam 20 menit, gempa bulan baru berangsur selesai. Kedalaman gempa bulan mencapai 22 mil sampai 25 mil.
Ilmuwan mengetahui, hanya bola yang tengahnya kosong baru bisa terjadi getaran dengan model semacam itu. Astronot apollo-13 dan 14 juga melakukan percobaan gempa bulan selama beberapa kali, getaran permukaan bulan yang ditimbulkan getaran bulan terbesar bertahan selama 4 jam lebih.
Reportase apollo-16 dengan permukaan bulan dari nasa, membahas penelitian gempa bulan menjelaskan, pada bagian dalam kerak bulan eksis sebuah “lapisan keras” setebal 40 mil. Ilmuwan dr. Von braun mengatakan, kecepatan penyebaran getaran pada kedalaman 40 mil adalah 6 mil/detik, ini tak akan mampu dilakukan batu cadas. Jika kita periksa sejenak buku panduan fisika, sudah lantas tahu, suara dapat mencapai kecepatan penyebaran sedemikian cepat hanya terjadi pada logam atau batuan cadas bersifat logam.
Kecepatan penyebaran getaran di bagian dalam bulan dan logam adalah sama, maka ilmuwan memprediksi bagian dalam bulan eksis sebuah benda kerak logam yang berongga pada bagian tengahnya. Sedangkan lapisan batuan dengan ketebalan 10-20 mil menutupi dengan longgar di atas benda padat.
Dr. Ude mengatakan lapisan longgar ini terbentuk dalam kurun waktu beberapa ratus juta tahun, batu meteorit dan planet mini serta meteor berulangkali menumbuk keras permukaan bulan. (habis)

dari berbahai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar